Istilah reseller atau dropship akhir akhir ini banyak diperbincangkan oleh ragam pebisnis online di tanah air. Namun dibandingkan dengan reseller, banyak pelaku usaha pemula lebih cenderung menggunakan sistem bisnis dropship sebagai pilihan.
Mending reseller atau dropship?
Jika kamu ingin memiliki usaha online dan masih bingung menentukan pilihan sistem bisnis sebagai reseller atau dropship, agar bisnismu tidak mandeg di tengah jalan dan terus berkembang, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui perbedaan antara keduanya yang dapat kamu baca pada ulasan berikut.
Inilah 8 perbedaan reseller dan dropship yang perlu diketahui
1. Berdasarkan pengertian
Apa yang dimaksud reseller? pengertian reseller adalah orang yang membeli barang secara personal atau perusahaan pada suatu produsen, distributor atau supplier tunggal dengan tujuan untuk menjual kembali barang tersebut kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan.
Arti reseller lainnya, Re bearti kembali dan Seller bearti penjual. Sehingga, reseller adalah menjual kembali barang yang telah dibeli dari produsen, distributor atau supplier kepada konsumen dengan harga lebih tinggi dari harga beli.
Sedangkan,
Apa yang dimaksud dropship? pengertian dropship adalah sistem pemasaran yang dilakukan oleh perorangan, dimana seorang penjual tidak menyimpan persediaan barang, namun ketika ada konsumen ingin membeli barang yang ia jual maka si penjual akan meneruskan orderan ke produsen, distributor atau supplier sesuai dengan kesepakatan kerja sama sebelumnya dengan ketentuan nama pengirim orderan dibuat atas nama penjual.
Sedangkan dropshipper itu sendiri merupakan pelaku usaha yang menjalankan sistem dropship.
2. Modal
Ditinjau dari sisi modal, reseller membutuhkan modal di awal waktu untuk membeli barang yang ingin dijual kembali kepada konsumen. Besarnya dapat disesuaikan dengan produk. Semakin banyak produk yang dibeli dan memiliki nilai kualitas, maka kebutuhan modal bagi reseller pun akan semakin tinggi.
Sedangkan,
Dropship tidak membutuhkan modal untuk membeli produk karena menjadi seorang dropshipper tidak perlu melakukan stok barang.
Karena jika ada pesanan masuk, seorang dropshipper akan meneruskan pesanan ke produsen, distributor atau supplier yang sebelumnya telah melakukan kontrak kerja sama dengan ketentuan nama pengirim dibuat atas nama penjual.
Walaupun demikian, dropshipper juga membutuhkan modal untuk keperluan membeli paket internet, biaya operasional kantor dan akomodasi lainnya.
3. Sistem kerja
Perbedaan reseller dan dropship dapat dilihat jelas berdasarkan sistem dan cara kerja dari keduanya.
Alur sistem cara kerja reseller antara lain:
- Menyediakan sejumlah uang/modal atau tempat/lapak
- Membeli produk tertentu ke produsen, distributor atau supplier
- Menjual ulang kembali produk yang telah dibeli dengan harga khusus untuk mendapatkan keuntungan
- Jika ada konsumen membeli produk melalui jalur online, maka reseller akan mengemas dan mengirimkan barang ke alamat konsumen melalui jasa pengiriman
Terkadang, reseller bisa dikatakan hampir mirip dengan pedagang. Mereka mengambil barang dengan harga grosir, kemudian dijual kembali dengan harga tertentu untuk mendapatkan keuntungan.
Sedangkan,
Alur sistem cara kerja dropship antara lain:
- Melakukan kerja sama dengan produsen, distributor atau supplier, dengan ketentuan jika ada orderan maka nama pengirim harus dibuat atas nama dropshipper
- Menawarkan produk milik produsen, distributor atau supplier kepada khalayak ramai melalui toko online, sosial media dan sebagainya
- Jika ada konsumen ingin membeli, maka dropshipper akan meneruskan orderan kepada produsen, distributor atau supplier
- Produsen, distributor atau supplier akan mengirimkan barang sesuai pesanan dropshipper dan menuliskan identitas pengirim barang atas nama dropshipper
- Dropshipper tidak akan dipusingkan dengan pengemasan dan pengiriman barang. Karena masalah ini sepenuhnya dilakukan oleh produsen, distributor atau supplier
4. Stok barang
Perbedaan dropship dan reseller berikutnya ini sangat jelas dan sudah saya paparkan sejak awal.
Menjadi reseller itu bearti seseorang atau perusahaan harus mempunyai stok barang di rumah atau di gudang. Reseller akan membeli produk tertentu, kemudian selaku produsen, distributor atau supplier akan memenuhi permintaan reseller dan mengirimkan produk ke alamat reseller
Sedangkan,
Seorang dropshipper tidak perlu memiliki stok barang. Dropshipper dapat memilih barang apa saja dalam jumlah tak terbatas dari produsen, distributor atau supplier dengan ketentuan tertentu yang telah disepakai antara kedua pihak, kemudian menawarkannya kepada konsumen.
5. Teknik pemasaran
Teknik pemasaran reseller dapat menjual produknya ke banyak orang melalui toko fisik, toko online, sosial media dan sebagainya.
Walaupun reseller dapat menjual barang melalui media online, tentu saja ia harus memikirkan harga jual. Maka dari itu, seorang reseller harus pintar dalam memilih calon produsen, distributor atau supplier.
Kebanyakan, teknik pemasaran yang dilakukan oleh reseller yakni menjual produknya melalui pasar offline dengan cara membuka toko di tempat ramai, menawarkan produk kepada banyak orang lain (marketing sales) dan sebagainya.
Sedangkan,
Teknik pemasaran dropship lebih cenderung menggunakan teknik pemasaran online melalui sosial media, toko online, periklanan online seperti fb ads, google adwords dan sebagainya.
Sistem dropship cenderung lebih fleksibel, namun kesulitan dalam pemasaran biasanya dilatar belakangi oleh persaingan harga.
6. Kelebihan reseller dan dropship
Sebelum memilih keduanya, berikut ini adalah kelebihan menjadi seorang reseller dan dropship. Diantaranya:
Kelebihan menjadi reseller antara lain:
- Dapat mengetahui kualitas barang secara langsung karena reseller membeli produk secara langsung kepada produsen, distributor atau supplier
- Reseller dapat menawarkan produk secara langsung kepada konsumen melalui toko fisik atuu bertemu secara langsung
- Sangat memungkinkan untuk menjual kembali produk yang telah dibeli sebelumnya dengan harga tinggi
- Dapat menentukan harga pasar sendiri
- Dapat memberi potongan harga kepada konsumen karena harga beli sebelumnya relatif murah
- Dapat mengelola stok barang sendiri
- Usaha cepat berkembang karena konsumen dapat melihat usaha fisik secara langsung
- Dapat menjelaskan kondisi barang secara detail kepada calon pembeli
Sedangkan,
Kelebihan menjadi dropship antara lain:
- Tidak membutuhkan modal banyak karena tidak stok barang
- Dapat menjual banyak barang dan produk dalam satu waktu tanpa harus memiliki produk
- Sangat memungkinkan untuk menjual banyak barang secara online
- Resiko kerugian sangat kecil karena tidak membeli produk dari produsen, distributor atau supplier
- Waktu jam kerja lebih fleksibel, dimana saja dan kapan saja serta dapat dikontrol dari jarak jauh melalui online
- Tidak direpotkan dengan proses packing hingga ke pengiriman
- Dapat membuat toko online sebanyak banyaknya dengan beragam produk pilihan
7. Kekurangan reseller dan dropship
Antara reseller dan dropship keduanya sama sama memiliki resiko. Konsekuensi ini pasti akan dialami tanpa terkecuali. Ulasan lebih lanjut, simak di bawah ini:
Kekurangan menjadi reseller antara lain:
- Membutuhkan modal besar untuk menyediakan stok barang
- Harus menyiapkan ruang khusus/ gudang untuk menyimpan barang yang telah di beli
- Tidak dapat bekerja sendiri mengingat proses packing hingga pengiriman begitu rumit
- Akan mengalami kerugian jika produk tidak laku terjual dalam waktu tertentu
- Pengeluaran tambahan lebih tinggi jika harus memperkerjakan karyawan ditambah dengan biaya akomodasi
Sedangkan,
Kekurangan menjadi dropshipper antara lain:
- Teknik pemasaran tidak dapat dilakukan secara tatap muka karena tidak tersedianya produk secara fisik
- Cukup sulit mendapatkan untuk produsen, distributor atau supplier yang bisa diajak kerjasam dengan sistem dropship karena tidak semua dari mereka mau
- Keuntungan yang diperoleh cukup tipis dengan harga jual
- Tidak dapat menjelaskan kondisi barang secara detail kepada konsumen
- Memiliki kemungkinan barang yang dikirim dengan sistem dropship memiliki kualitas buruk, kecuali telah ada kesepakatan antara produsen, distributor atau supplier dengan dropshipper
- Terputusnya jalur komunikasi atau lambatnya jalur komunikasi antara produsen, distributor atau supplier kepada dropshipper dapat menghambat perkembangan bisnis
- Walaupun sudah ada kesepakatan tentang identitas nama pengiriman barang, tetapi kesalahan terkadang terjadi. Pihak produsen, distributor atau supplier menuliskan identitas pengirim menggunakan nama mereka
- Sulit mendapatkan no resi pengiriman untuk dikirim ke konsumen, jika dropshipper bekerja sama dengan pihak produsen, distributor atau supplier yang lambat dalam jalur komunikasi
8. Pelayanan Konsumen
Pada dasarnya, seorang reseller ibaratnya seperti pedagang. Pelayanan terhadap konsumen dapat berupa menerima orderan, komunikasi dua arah antara reseller dan pembeli berkaitan dengan produk yang akan dibeli oleh konsumen, mengurusi proses pengemasan (packing) barang hingga menjamin barang yang dikirim sampai ke tujuan.
Sedangkan,
Seorang dropshipper hanya berfokus pada menjaga jalur komunikasi antara dropshipper dengan pembeli atau konsumen berkaitan dengan produk dan memastikan produk yang di beli sampai ke tujuan.
Bagaimana?
Sampai di sini apakah kamu sudah dapat menentukan, mending jadi reseller atau dropship?
Kalau dari saya sendiri menyarankan, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebelum menentukan pilihan. Diantaranya sebagai berikut:
- Jika modal mencukupi, sebaiknya memilih menjadi reseller
- Jika ingin menjadi dropshipper, carilah produsen, distributor atau supplier terpecaya dan bisa diajak kerjasama. Sehingga alur komunikasi berjalan lancar
- Pertimbangkan produk pilihanmu, melakukan riset pasar harus diutamakan
- Antara keduanya, perhitungkan dengan benar segala keuntungan dan kekurangan menjadi reseller dan dropshipper
- Jika telah mendapatkan produsen, distributor atau supplier yang dapat diajak kerjasama dengan bertatap muka secara langsung, produknya jelas, ketersediaan barang lancar, jalur komunikasi oke, maka lebih baik menjadi dropshipper untuk mengurangi beban biaya pengeluaran
Kesimpuan akhir,
Rekomendasi untk dibaca: bisnis online terbaik.
Cek Tabel perbedaan dropship dan reseller di bawah ini
No | Perbedaan Reseller dan Dropship | ||
Item Perbedaan | Reseller | Dropship | |
1 | Arti dan makna | reseller adalah menjual kembali barang yang telah dibeli dari produsen, distributor atau supplier kepada konsumen dengan harga lebih tinggi dari harga beli. | Dropship adalah sistem pemasaran dengan ketentuan menjual produk tertentu kepada orang lain tanpa harus stok barang. |
2 | Sistem kerja | Menyediakan modal Membeli produk Menjual barang Pengiriman barang ke konsumen | Mengadakan kerjasama dengan produsen, distributor atau supplier Menawarkan produk kepada calon pembeli Jika ada pembeli, menghubungi produsen, distributor atau supplier Produsen, distributor atau supplier menerima order dari dropshipper Produk di kirim atas nama dropshipper |
3 | Modal | Membutuhkan banyak modal untuk membeli produk, sarana akomodasi dan sebagainya. | Modal kecil digunakan untuk pembelian paket data internet dan sarana akoodasi lainnya. |
4 | Stok barang | Ya | Tidak |
5 | Teknik pemasaran | Teknik pemasaran reseller dapat menjual produknya ke banyak orang melalui toko fisik, toko online, sosial media dan sebagainya. | Teknik pemasaran dropship lebih cenderung menggunakan teknik pemasaran online melalui sosial media, toko online, periklanan online seperti fb ads, google adwords dan sebagainya. |
6 | Kelebihan | Dapat mengetahui kualitas barang secara langsung Reseller dapat menawarkan produk secara langsung kepada konsumen Dapat menjual produk dengan harga tinggi Dapat menentukan harga pasar sendiri Dapat memberikan potongan harga khsusu Dapat mengelola stok barang Dapat menjelaskan kondisi barang secara detail | Tidak mmebutuhkan banyak modal Dapat menjual banyak barang tanpa harus stok Dapat menjual produk secara online Resiko kerugian minim Waktu kerja fleksibel Tidak direpotkan proses packing Dapat membuat toko online |
7 | Kekurangan | Butuh modal besar Wajib menyediakan ruang khusus/gudang Tidak dapat bekerja sendiri Mengalami kerugian jika produk tidak cepat laku Pengeluaran belanja lebih tinggi | Sulit mendapatkan produsen, distributor atau supplier berkualitas Keuntungan kecil Kemungkinan barang yang dikirim oleh produsen, distributor atau supplier berkualitas buruk Jalur komunikasi tidak lancar dapat menghamat bisnis Tidak dapat menjelaskan kondisi barang secara detail |
8 | Teknis pelayanan | Pelayanan terhadap konsumen dapat berupa menerima orderan, komunikasi dua arah antara reseller dan pembeli. | Hanya berfokus pada menjaga jalur komunikasi antara dropshipper dengan pembeli atau konsumen berkaitan dengan produk dan memastikan produk yang di beli sampai ke tujuan. |
Pertanyaan yang sering diajukan:
1. Apa itu seller dan reseller?
Seller merupakan orang yang menjual produk tententu. Siapa saja, baik itu reseller ataupun dropship, dapat dikatakan reseller. Sedangkan reseller adalah sistemnya. Untuk pengertian jelasnya, kamu dapat membaca lebih lanjut tentang pengertian reseller di atas.
2. Open reseller artinya?
Menandakan bahwa pihak seller (produsen, distributor atau supplier) atau siapa saja yang memeiliki produk, menerima sistem reseller atau produk yang dijual oleh seller diberikan harga khusus untuk dijual ulang.
Semoga dengan adanya artikel tentang perbedaan antara dropship dan reseler berikut ini dapat menjawab kegelisanmu untuk menentukan mana yang terbaik.
Sekarang, apa pilihanmu saat ini?