Setiap orang tentunya pernah mengalami hari hari yang kurang menyenangkan di tempat kerja. Diantara beberapa penyebabnya sebagian besar didasari oleh faktor kebosanan, frustasi karena sering di marahi oleh atasan, stres dengan pekerjaan yang kian hari semakin menumpuk, menemukan rekan kerja yang kurang koperatif, gaji yang kurang sepadan dan alasan lainnya.
Namun ketika hal tersebut seringkali terjadi, maka muncul dibenak banyak karyawan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.
Membuat keputusan tersebut tidaklah gampang.
Terkadang, banyak karyawan merasa bingung untuk mengungkapkan alasan yang tepat ketika hendak resign dari tempat kerja kepada atasan. Walaupun permasalahannya disebabkan karena faktor kebosanan, sering dimarahi atasan dan lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, tidak mungkin mengungungkapkan masalah itu ke atasan.
Selain untuk menjaga etika, si karyawan juga harus menjaga hubungan baik dan relasi yang selama ini telah terjalin.
Jika kamu ingin melakukan hal yang sama yakni resign dari tempat kerja dan saat ini sedang dalam kondisi kebingungan, beberapa alasan ini mungkin akan membantumu untuk menemukan alasan yang tepat.
7 alasan resign yang masuk akal
1. Kesehatan yang tidak memungkinkan untuk bekerja
Peneliti mengungkapkan bahwa stres di tempat kerja yang terjadi berlangsung lama dapat berdampak pada kondisi kesehatan dikemudian hari. Jika kamu sering mendapatinya dan telah mencoba berulang kali untuk mempertahankan pekerjaan namun stres selalu datang, maka kini saatnya kamu berkemas.
Kamu dapat mengungkapkan alasan yang logis kepada atasan.
Misalnya, dikarenakan sering pulang malam berdampak kondisi kesehatan saya menurun, waktu kerja yang cukup panjang, kondisi lingkungan kerja yang berdebu, menderita penyakit kronis dan sebagainya.
2. Mendapatkan pekerjaan baru
Telah mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik merupakan alasan mengundurkan diri dari perusahaan yang tepat dan masuk akal untuk disampaikan ke atasan.
Sebab, pada dasarnya pihak perusahaan tidak bisa mencegah setiap karyawannya untuk menemukan pekerjaan terbaik yang dicita citakannya.
Saya sarankan sebelum kamu resign, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu apakah pekerjaan baru tersebut memiliki masa depan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Jika iya, sampaikan ke pimpinan perusahaan bahwa saya berniat mengundurkan diri karena alasan tersebut.
3. Mengasuh anak
Memiliki momongan bagi seorang wanita atau memasuki usia kehamilan pada semester pertama dapat menjadi alasan resign yang dapat dimaklumi oleh pihak perusahaan.
Tentu saja mereka tidak dapat mencegah keinginanmu itu. Kamu juga dapat mengatakan kepada mereka bahwa keinginanmu ini didukung oleh suami dan kamu akan menjalani aktivitas usaha di rumah melalui online
4. Akan melangsungkan pernikahan
Ingin melangsungkan pernikahan dalam waktu beberapa bulan ke depan juga dapat menjadi alasan mengundurkan diri dari jabatan yang kamu emban saat ini.
Setelah melangsungkan pernikahan, kamu akan pindah ke daerah tertentu atau daerah tempat tinggal pasangan dan menetap di sana.
Katakan saja hal itu kepada mereka. Tentu mereka akan memahami kondisi ini.
5. Pindah tempat tinggal
Meskipun argumen ini dikatakan klasik, namun mereka memahami kondisimu saat ini.
Namun jika saat ini kamu berstatus single, mungkin saja alasan ini tidak cukup kuat untuk disetujui oleh pimpinan perusahaan. Maka dari itu kamu harus mencari solusi lainnya. Kecuali jika kamu telah berkeluarga, alasan ini dapat menjadi pertimbangan bagi atasan.
6. Menjalankan bisnis sendiri
Alasan mengundurkan diri yang masuk akal selanjutnya yakni dengan mengakan akan menjalankan bisnis sendiri bersama dengan pasangan.
Tentu pihak perusahaan tidak akan melarang hal ini, dikarenakan pada dasarnya mereka sendiri belum mampu memenuhi kebutuhan karyawannya dengan gaji yang sesuai.
7.Melanjutkan Pendidikan
Biasanya alasan ini seringkali disampaikan oleh karyawan produktif dengan rentang usia antara 25 – 30 tahun. Rencana melanjutkan studi ke jenjang pendidikan selanjutkan biasanya akan muncul dibenak mereka demi mencari jaminan hidup di masa mendatang.
Jika masih bekerja, tentu saja runitinas kegiatan di perkualihan akan terganggu.
Kamu dapat menyampaikan alasan ini kepada pimpinan perusahaan. Mereka pasti akan mengizinkanmu.
Itulah beberapa alasan yang dapat kamu kepada atasan atau pimpinan perusahaan ketika hendak resign | mengundurkan diri dari perusahaan tempat bekerja.
Perlu saya sampaikan, katakan niat resign kepada atasan dengan alasan yang masuk akal dan tidak memberikan kesan buruk terhadap perusahaan dan kamu sendiri. Sebab, hal ini akan menentukan penilaian penting ketika kamu menjalani sesi wawacara di perusahaan baru nantinya.
Jika kamu pernah mengundurkan diri, tentunya disaat sesi interview tentu saja mereka akan menanyakan “mengapa kamu resign dari perusahaan sebelumnya ?“. Jika kamu tak memiliki alasan kuat saat ini, bisa jadi dikemudian hari niat mengundurkan diri saat ini bisa menjadi boomerang di kemudian hari.
Pertanyaan yang sering diajukan oleh kebanyakan orang:
1. Kapan waktu yang tepat untuk mengundurkan diri?
Sebaiknya disampaikan kepada pimpinan perusahaan dalam waktu sekurang kurangnya 1 bulan sebelum pengunduran diri agar pihak perusahaan mencari pengganti posisimu saat itu. Namun, sangat dianjurkan 2 bulan sebelum resign.
2. Sebaiknya rencana resign disampaikan secara langsung atau melalu media surat?
Jika kamu tak mampu mengatakannya secara langsung, maka sampaikan melalui media surat. Namun, lebih baik disampaikan secara langsung melalui pembicaraan 4 mata. Karena jika kamu menyampaikannya melalui media surat, pimpinan perusahaan juga akan memangilmu dikemudian hari.
3. Sebelum resign, sebaiknya apa yang harus saya lakukan?
Tetaplah bekerja seperti biasanya dan lakukan secara profesional. Jangan pernah meninggalkan tugas yang telah diberikan. Penuhi tanggung jawab untuk memberikan kesan positif terhadap pimpinan dan perusahaan.
4. Sebaiknya, rencana resign perlukah diketahui oleh karyawan lainnya?
Rencana resign sebaiknya tidak kamu sampaikan kepada siapapun terutama rekan kerja untuk menghindari pembicaraan yang kurang baik dilingkungan perusahaan. Sebaiknya, rencana ini cukup diketahui oleh pasanganmu atau kedua orang tua untuk menghindari “gosip” di sana sini.