Selalu Gagal Wawancara Kerja ? Pelajari 9 Kesalahan Berikut + Solusi !

Sesi wawancara kerja merupakan salah satu faktor utama yang dapat menentukan kelulusan seseorang diterima atau tidaknya untuk bekerja di sebuah perusahaan. Mau tidak mau bagi seorang pelamar kerja harus melewati tahapan ini.

Kegagalan seringkali dialami oleh banyak pelamar. Sayangnya mereka tidak mengetahui apa yang menyebabkan kegagalan itu terjadi.

Seandainya pihak Human Resources Departement (HRD) atau tim seleksi penerima karyawan baru memberitahukan kepada mereka tentang apa saja yang menyebabkan mereka tidak diterima pada perusahaan itu, tentu hal itu akan mereka jadikan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kesalahan itu.

Sayangnya, pelamar kerja tidak akan pernah mendapatkan informasi itu tentang apa yang menjadi penyebab kegagalan interview kerja yang telah mereka jalani.

Pepatah mengatakan “belajarlah dari kesalahan yang telah kamu lakukan“.

Jangan sampai kamu mengalami kegagalan itu lagi. Pelajari beberapa penyebab kegagalan pada saat wawancara kerja berikut ini.

Semoga dengan ini jika kamu mengikuti seleksi interview dikemudian hari, saya do’akan kamu dapat diterima bekerja pada perusahaan yang dituju.

Amin…

Mengapa selalu gagal dalam interview kerja ? Inilah 9 alasannya:

1. Kurang inisiatif untuk mencari informasi company profile

Company Profile

Jangan pernah kamu meremehkan ini.

Mengikuti sesi wawancara tanpa persiapan apapun adalah kesalahan terbesar.

Sebagian besar pelamar kerja melakukan kesalahan ini. Mereka tidak mengetahui tentang profile perusahaan yang menjadi tujuan untuk mendapatkan pekerjaan.

Ketika mereka ditanya, “apa yang anda ketahui tentang kami ?

Tentu jawabannya, mereka akan mengalami kebingungan dan menjawab asal asalan. “Yang pentig ada jawaban !”

Jangan sampai kamu demikian dan mengulangi kesalahan itu lagi.

Solusi:

Nah, salah satu persiapan yang dapat kamu lakukan jika dikemudian hari mengikuti wawancara lagi adalah dengan mencari tahu informasi tentang company profile perusahaan yang kamu tuju.

Cari informasi tentang ini:

  • Siapa mereka, perusahaan yang bergerak dibidang apa ?
  • Kapan mereka didirikan ?
  • Apa tujuannya ?
  • Apa saja produk mereka ?
  • Siapa pendirinya, CEO nya ?
  • dan sebagainya.

Ingat, walaupun kamu telah mengetahui company profile mereka cukup detail, sebainya tidak “sok tau“. Belajarlah menjadi pribadi yang rendah diri dalam menjawab pertanyaan itu.

2. Melamar kerja “dibidang ini”, namun tidak mengetahui job deskripsi bidang tersebut

Job Descriptions

Hal ini juga seringkali dilakukan oleh banyak pelamar kerja.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul pada saat interview adalah “apa yang anda ketahui tentang …… (bidang terkait) ?

Misalnya, posisi yang sedang kamu inginkan adalah sebagai manager pemasaran.

Jangan sampai kamu tidak mampu untuk menjawabnya.

Terkadang, ketika si pelamar kerja ditanya tentang ini mereka masih kebingungan untuk menjawabnya.

Mereka tidak mengetahui secara pasti terkait dengan job description atau tugas pokok dan fungsi dari seorang manager pemasaran.

Bagaimana ingin bekerja, jika TUPOKSI nya saja tidak tahu ?

Maka tak ada harapan untuk lolos jika kamu tidak mampu menjawab pertanyaan seperti ini.

Solusi :

Mulai sekarang coba cari tahu terlebih dahulu informasi tersebut.

Jika kamu hendak melamar kerja di bagian manager keuangan, maka carilah informasi tentang job description manager keuangan.

Kamu hendak melamar sebagai Customer Servies, maka carilah informasi TUPOKSI tentangnya.

Dan sebagainya,

Mana mungkin mereka akan memperkerjakan seseorang yang tidak mengetahui pengetahuan dasar tentang job deskription.

Mulai sekarang, jangan pernah mengulangi kesalahan ini lagi ya,

3. Kamu tidak bertanya kepada mereka

Aktif Bertanya

Apakah anda memiliki pertanyaan kepada Kami ?“.

Ketika pelamar kerja dihadapi dengan pertanyaan di atas, mereka menganggap bahwa itulah akhir dari proses wawancara kerja,”dengan nafas lega”.

Padahal tidak !.

Justeru, pertanyaan ini bagian dari penilaian yang cukup penting untuk seseorang diterima atau tidaknya.

Sayangnya, sebagian besar pelamar kerja menjawab pertanyaan itu dengan kalimat “Cukup, Tidak Ada

Hal itu adalah kesalahan fatal.

Ketika kamu menghadapi pertanyaan ini lagi, jangan pernah menjawabnya dengan kalimat terlarang tersebut.

Solusi:

Mereka ingin melihat, apakah kamu memiliki sikap begitu antusias terhadap mereka dan pada sesi wawancara yang sedang berlangsung. Selain itu, mereka juga ingin mencari kandidat yang aktif untuk bertanya tidak pasif ketika mengalami permasalahan dalam bekerja.

Paling tidak, wajib mengajukan 2 pertanyaan kepada mereka.

Pertanyaannya tentang apa ?

Diantara contohnya, kamu dapat menanyakan tentang hal ini:

  • Mengapa posisi ini terbuka sekarang ? adakah tujuan khusus yang hendak dicapai oleh perusahaan?
  • Apakah posisi ini ada waktu masa tranning ?
  • Apakah nantinya saya akan dibimbing dalam waktu 30 hari pertama saya bekerja ?

Ingat, jangan pernah kamu menanyakan permasalahan gaji, tunjangan, insentif, fasilitas perusahaan dan sebagainya.

Baca yuk gaes: cara menjawab pertanyaan “Berapa besar gaji yang kamu inginkan ?

4. Memberikan jawaban yang tidak konsisten, berbohong dan tidak masuk akal

Berbohong

Demi menjawab pertanyaan, terkadang apapun akan dilakukan oleh pelamar kerja termasuk berbohong.

Tujuannya tidak lain adalah ingin mendapatkan penilaian bahwa “saya lah yang pantas“, “saya yang terbaik dari lainnya” , “saya mengetahui banyak hal” dan sebagainya.

Sehingga, mereka akan memilih “saya”.

Tidak konsisten, berbohong dan memberikan jawaban yang tidak logis justeru akan menjadi boomerang bagi si pelamar kerja.

Jangan dikira mereka tidak mengetahui tindakan kamu.

Perusahaan skala nasional atau perusahaan yang telah memiliki jaringan luas, tentu saja mereka memiliki tenaga ahli untuk memberikan penilaian pada sesi wawancara kerja. Misalnya saja, ahli dibidang psikologi.

Mereka akan memperhatikan gaya bicara, bahasa tubuh dan jawaban yang kamu sampaikan.

Seseorang yang berbohong dapat dideteksi dari bahasa tubuh dan memberikan pertanyaan yang sama secara berulangkali dengan gaya kalimat yang berbeda.

Solusi:

Sebaiknya kamu mengatakan “tidak” atau “belum mengetahui” atau “belum bisa“, “hanya sedikit yang saya ketahui”, “belum banyak yang saya ketahui tentang informasi itu, tetapi saya mengetahui bahwa …” untuk menjawab pertanyaan yang tidak kamu kuasai.

Jujur dan mengatakan apa adanya itu jauh lebih baik ketimbang harus berbohong.

Kamu dapat mencontoh beberapa jawaban di atas jika kamu tidak mengetahuinya.

Selain itu, berikan alasan yang logis atau masuk akal berdasarkan dengan keahlian yang kamu miliki.

5. Tidak bersemangat dan kurang antusias

Tidak Semangat Kerja

Ekspresi dan bahasa tubuh terkadang dapat memberikan sinyal kepada orang disekeliling kita.

Mereka dapat mengetahui apakah seseorang sedang bergembira, antusias, memiliki rasa sedih, galau dan sebagainya.

Tentu saja manager perusahaan menginginkan pribadi yang selalu bersemangat dan begitu antusias dalam bekerja.

Hal itu dapat mereka temukan pada saat sesi wawancara kerja.

Solusi:

Berikanlah setiap jawaban dengan rasa penuh gembira dan antusias terhadap perusahaan.

Cobalah untuk menghidupkan suasana interview menjadi lebih menarik. Misalnya, kamu dapat memberikan tanggapan dengan kalimat “Itu bagus, …“, “Terdengar cukup menarik, …” dan sebagainya.

Setidaknya sekali atau dua kali kamu mengatakan demikian.

Sehingga, mereka akan memberikan penilaian bahwa kamu adalah pribadi yang komunikatif dan dapat memberikan suasana nyaman ketika diajak berbicara.

6. Menangis saat wawancara kerja

Menangis saat wawancara kerja

Perubahan emosi pada diri seseorang dapat terjadi kapan saja. Ketika bersentuhan dengan hal hal sensitif, tanpa sadar perubahan emosi itu terjadi seketika.

Terutama ketika sesi interview kerja sedang berlangsung, pihak perusahaan akan berusaha mengendalikan jalannya waktu itu. Mereka akan membuat suasana hati menjadi mengangkan, menyenangkan, membuat suasana menjadi tidak nyaman dan sebagainya.

Menangis saat wawancara kerja merupakan moment yang kurang tepat.

Mengapa ?

Sebenarnya tak ada salahnya ketika menangis pada saat interview. Karena itu bagian dari emosi seseorang yang tidak dapat dicegah.

Namun, “menangis” pada waktu tersebut dirasa kurang tepat.

Karena moment “menangis” sering dijadikan sebagai “topeng” bagi kebanyakan pelamar kerja untuk menarik simpati atau perhatian.

Solusi:

Sedapatkan mungkin, jadilah pribadi yang profesional untuk menghadapi berbagai pertanyaan. Jika kamu tak sanggup menahan terhadap pernyataan yang begitu sensitif dan menyentuh perasaanmu, maka biarkan luapan emosi itu mengalir apa adanya.

Namun, jangan lupa sertakan alasannya mengapa kamu menangis.

Ingat, jangan pernah berbohong !.

7. Keahlian yang tidak memenuhi persyaratan

Keahlian yang tidak memenuhi persyaratan

Tentu saja pihak perusahaan ingin mencari kandidat yang mampu menguasai berdasarkan bidangnya. Mereka ingin mencari tenaga kerja profesional dan siap untuk bekerja.

Untuk mendapatkan calon kandidat tersebut cukup mudah.

Yang mereka lakukan adalah dengan membaca curriculume vitae, kemudian mereka akan bertanya tentang keahlian si pelamar kerja seperti yang tertulis pada CV.

Solusi:

Hanya ada 1 solusi, kamu harus menguasai keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

Jangan lupa untuk menyertakan keahlian mu itu pada lembaran kertas curriculume vitae. Dengan tujuan agar mereka menanyakan hal itu pada waktu interview kerja.

Kamu juga dapat mencari informasi tentang “kandidat seperti apa yang mereka butuhkan” melalui internet atau orang dalam di perusahaan tersebut.

Tentu mereka tidak hanya mencari kandidat karyawan yang ahli dibidangnya, ada beberapa faktor yang mereka cari. Misalnya, dari sisi pengalaman kerja dalam penanganan sebuah proyek dan sebagainya.

Meskipun kamu tidak memiliki pendidikan yang diharapkan, namun kamu menguasai bidang tersebut berdasarkan pengalaman kerja secara mandiri, bukan tidak mungkin kamu akan diterima bekerja.

8. Kelakukan buruk dan tidak mentaati peraturan

Kelakukan buruk dan tidak mentaati peraturan

Lagi lagi mereka akan mencari calon karyawan yang disiplin, taat terhadap aturan yang telah ditetapkan, memiliki kepribadian yang baik dan sebagainya.

Bagaimana mereka melakukannya ?

Ada banyak cara.

Diantaranya yakni dengan bantuan CCTV pada sudut ruang tunggu.

Banyak pelamar kerja mungkin tidak menyadari tentang hal ini bahwa mereka sedang diawasi. Bahkan sejak awal masuk ke perusahaan.

Mungkin bagi kamu terdengar konyol.

Namun bagi perusahaan besar, begitulah cara mereka mencari calon karyawan terbaik yang akan dipilih nantinya.

Bahkan, mereka dapat menolak seluruh sesi wawancara ketika si pelamar kerja menunjukkan sikap dan prilaku buruk selama mengikuti proses interview.

Tidak peduli tentang keahlian yang dimiliki si pelamar kerja.

Beberapa kelakuan buruk tersebut dapat meliputi:

  • Terlambat datang
  • Tidak mengenakan seragam yang telah ditetapkan
  • Tidak membawa peralatan tulis yang telah diumumkan
  • Mengaktifan nada dering ketika waktu interview sedang berlangsung
  • Tidak mengetuk pintu ketika masuk ruangan interview
  • Sikap duduk yang kurang baik
  • Bau badan dan bau mulut
  • Penampilan kurang menarik perhatian (rambut acak acakan, mengenakan baju kurang rapi atau tidak distrika dan sebagainya)
  • Mengunyah permen ketika proses wawancara sedang berlangsung
  • Kurang memiliki sikap sopan santun
  • Dan sebagainya

Solusi:

Jika kamu pernah melakukan beberapa point di atas, sebaiknya hal itu tidak kamu ulangi lagi.

Oya… ketika kamu memasuki ruang tunggu,

Jadilah pribadi yang aktif, ajak teman duduk disekitarmu berbicara. tentang apa ? tentang apa saja.

Ini merupakan tips yang tidak diketahui oleh banyak orang.

Jadi saya sampaikan di sini. 😀

Jadi, jangan duduk diam terpaku ya..

Biasanya, perusahaan skala besar akan memantau beberapa orang kandidat melalui media CCTV. Mereka akan mencari kandidat yang komunikatif dan mampu meramaikan suasana.

9. Tidak mampu menampilkan data berdasarkan studi kasus

Studi Kasus Pengalaman Kerja

Ketika kamu dihadapi dengan pertanyaan seperti,

Jika anda bekerja di perusahaan kami, apa yang akan anda lakukan ?

Apa rencana anda dalam waktu 5 tahun ke depan ?

Kerapkali pertanyaan di atas disampaikan kepada pelamar kerja.

Jika tidak memiliki persiapan sebelumnya, tentu akan merasa kebingungan untuk menjawab pertanyaan tersebut dan terkesan “alakadarnya” saja.

Mereka membutuhkan kandidat yang telah merencakan semuanya dan berkarakter visioner (mampu membuat target kerja dalam waktu tertentu disertai pencapaiannya).

Solusi:

Jika kamu dipertemukan dengan kondisi seperti di atas, usahakan berikan jawaban berdasarkan data data dan studi kasus.

Terkait dengan hal ini, jangan pernah kamu menjawabnya dengan target rencana pribadi.

Jawablah yang masih berkaitan erat dengan pekerjaan.

Selebihnya, kamu dapat mengetahui jawaban tentang hal ini pada artikel yang telah saya buat sebelumnya. Di sini.

Oke…

Cukup sekian dulu ya,

Jika kamu sudah interview tapi belum dipanggil, bisa jadi penyebabnya beberapa point di atas. Cobalah kamu renungkan, penahkah kamu melakukannya ? Jika pernah, jangan sampai kamu mengulangi kesalahan itu pada sesi wawancara kerja berikutnya ya..

Oya, jika kamu memiliki pertanyaan. Silahkan ajukan di kolom komentar, saya berusaha menjawabnya atau mungkin akan dijawab oleh sabahat pembaca lainnya..

Jangan lupa share artikel ini kepada mereka yang membutuhkan,

Tinggalkan komentar