Bagi seorang wanita, siklus bulanan ini adalah suatu hal yang normal dan berjalan secara alamiah. Ketika seorang wanita memasuki masa puber atau fase menuju kedewasaan, maka ia akan mengalami menstruasi menandakan kematangan dari rahim seorang wanita.
Pada dasarnya, rasa nyeri ketika datang bulan dapat terjadi disebabkan oleh aktivitas dinding rahim yang mengalami kontraksi atau tekanan akibat meningkatnya produksi hormon prostagladin, sehingga pembuluh darah terjepit menimbulkan iskemi jaringan atau ketidakcukupan suplai darah ke organ tubuh kewanitaan atau jaringan sekitarnya.
Karena rendahnya kadar oksigen dalam rahim, maka akan memicu rasa sakit dan mati rasa di daerah organ kewanitaan serta mengakibatkan pendarahan.
Nyeri ketika haid merupakan suatu hal wajar. Namun biasanya, antara wanita satu dengan lainnya merasakan rasa nyeri dengan kondisi yang berbeda – beda. Tak jarang mereka merasakan nyeri teramat sakit yang berlebihan disertai rasa mual, sakit pinggang, sakit kepala, diare dan muntah. Bahkan, membuat aktivitas harian seperti berjalan terasa sulit.
Kondisi seperti itulah yang harus diatasi dengan segera.
6 Cara Mengatasi Nyeri Haid
1. Kompres Dengan Air Hangat
Tindakan bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan membuat otot-otot di sekitar perut lebih santai sehingga nyeri dapat dikurangi.
2. Perbanyak Asupan Zat Besi
Adapun makanan pereda nyeri haid antara lain bayam, daun singkong, kacang-kacangan, ubi jalar, hati ayam, dan banyak lagi. Sedangkan minuman untuk menghilangkan nyeri haid antara lain kopi, teh hitam tanpa gula, jus nanas, jamu kunyit asam jawa dan sebagainya.
3. Konsumsi Jamu
Ikuti petunjuk cara membuat ramuan herbal untuk mengatasi nyeri haid tanpa obat di bawah ini.
Cara membuat jamu untuk mengatasi nyeri haid:
- Sediakan 4 ruas kunyit, 2 ruas jahe dan 1 ruas kencur
- Kupas kulitnya
- Blender atau tumbuk hingga halus tanpa air
- Tempatkan bahan halus ke dalam wadah perebusan
- Tambahkan dengan 2 gelas air bersih dan rebus hingga mendidih
- Angkat dan tunggu hingga dingin
- Bagi dua air rebusan menjadi 2 gelas
- Tambahkan 2 sendok makan madu murni
- Minumlah ramuan herbal ini di waktu pagi dan malam hari 1 jam sebelum makan besar
Cara menghilangkan nyeri saat haid dengan asam jawa dan temulawak :
- Sediakan 1 buah asam jawa matang, 2 sdm madu murni dan ½ jari temulawak
- Iris tipis tipis temualawak
- Rebus temulawak dan asam jawa dengan 1 gelas air hingga mendidih
- Saring sarinya
- Minumlah ramuan ini selagi hangat dengan menambahkan madu
- Konsumsi secara rutin setiap harinya hingga nyeri haid hilang di waktu pagi dan malam hari sebelum tidur
Cara membuat jamu menghilangkan nyeri haid:
- Sediakan ½ jari jahe merah
- Kupas kulitnya dan tumbuk hingga halus
- Rebus bersamaan dengan 1 gelas air hingga mendidih
- Saring untuk mengambil sarinya dan tempatkan ke dalam gelas
- Tambahkan sedikit bubuk kayu manis dan 2 sendok makan madu murni
- Aduk hingga merata
- Minumlah ramuan ini di waktu pagi dan malam hari 1 jam sebelum makan besar hingga nyeri haid hilang
Sebaiknya, ramuan ini dapat anda konsumsi sebelum nyeri haid datang atau 2 hingga 3 hari sebelum siklus menstruasi datang.
4. Hindari Pakaian Ketat
5. Hindari Makanan Tertentu
Rasa nyeri ketika haid dapat diperparah jika anda mengkonsumsi makanan berlemak, pedas, mengkonsumsi minuman bersoda, memiliki kandungan alkoohol dan sebagainya. Selama masa haid sebaiknya, jangan mengkonsumsi makanan seperti ini.
6. Atur Posisi Tubuh Senyaman Mungkin
Ketika siklus menstruasi datang, seorang wanita dapat salah tingkah dibuatnya.
Untuk mengatasi nyeri yang berlebihan apalagi di sekolah, cobalah untuk mengatur posisi tubuh dengan benar dan senyaman mungkin ketika duduk dan ketika tidur. Hindari posisi tubuh telungkup ketika tidur karena dapat menghambat peredaran darah dan jaringan pada organ kewanitaan akan mengalami penekanan.
Itulah beberapa cara mengatasi nyeri haid yang belebihan. Jika anda telah menggunakan salah satu cara di atas atau beberapa diantaranya tetapi rasa nyeri belum juga reda, kami sarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan atau penyakit dalam. Untuk menghindari resiko terkena penyakit serius.