Selama ini mungkin tak pernah terpikirkan apalagi memperhatikan jenis baterai laptop apa yang Kita gunakan selama ini. Padahal, antara jenis baterai satu dengan lainnya memerlukan perlakuan yang berbeda – beda.
Jika tidak diperlakukan dengan benar, misalnya saja melakukan charge sembarangan, maka kemungkinan besar baterai laptop akan cepat rusak walaupun durasi pemakaiannya kurang dari 1 tahun.
Maka dari itu, setidaknya pengetahuan tentang kekurangan dan kelebihan dari masing – masing jenis baterai laptop tersebut perlu diketahui yang dapat Kamu baca dalam artikel berikut:
1. Baterai Nickel Cadmium (NiCd)
Jenis baterai laptop yang satu ini pernah ditetapkan sebagai standar baku oleh kebanyakan produsen laptop karena lebih ringan dan tahan lama digunakan dalam jangka panjang dan memiliki hambatan internal yang kecil sehingga tegangan listrik lebih stabil.
Kondisi itu akan membuat hardware laptop seperti Hardisk, RAM, Motheboard dan sebagainya lebih awet.
Namun, kekurangan baterai Nickel Cadmium sangat tidak ramah lingkungan karena Cadmium merupakan zat kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan jika dibuang sembarangan tempat. Kekurangan lainnya:
- Memiliki bobot lebih berat dari jenis baterai lainnya,
- Memiliki system memory effect, itu artinya baterai harus digunakan benar – benar habis. Jika Kita melakukan charger pada saat kondisi baterai masih 60% hingga penuh 100%, setelah laptop dimatikan status baterai akan tetap kembali 60%. Jadi, akan sia – sia jika Kita melakukan charger jika tidak benar – benar habis,
- Baterai akan rusak jika disimpan di tempat dingin atau tidak digunakan dalam jangka waktu lama
- Harga baterai jauh lebih mahal dibandingkan jenis lainnya
2. Nickel Metal Hydride (NiMH)
Dikarenakan jenis baterai laptop NiCd dinyatakan memberikan dampak buruk bagi pencemaran lingkungan limbah kimia, banyak vendor laptop memberlakukan inisiatif baru untuk menggunakan jenis baterai laptop Nickel Metal Hydride (NiMH).
Baterai ini tidak memiliki zat kimia Cadmium. Keutamaannya adalah baterai NiMH menggunakan ion hidrogen untuk menyimpan daya. Sehingga, lebih tahan lama dalam pemakaian jika digunakan pada laptop disertai harganya juga lumayan terjangkau.
Hingga saat ini pun masih ada type laptop yang menggunakan jenis baterai NiMH. Tetapi penggunaannya tidak sebanyak Lithium Ion.
Kemurangannya hampir menyamai NiCd yakni memiliki sistem memory effect dan sensitif terhadap suhu dingin dan panas.
3. Lithium Ion
Saat ini, penggunaan baterai laptop jenis Lithium Ion sudah ditetapkan sebagai standar baru pada laptop yang ada dipasaran. Selain dapat menyimpan daya baterai lebih besar, Lithium Ion juga memiliki kelebihan lainnya seperti sangat ringan dibandingkan dari jenis lainnya dan lebih ramah lingkungan.
Akan tetapi, baterai Lithium Ion sangat rentan temperatur suhu yang tinggi. Sehingga, akan cepat rusak jika Kamu sering menggunakan laptop terlalu lama yang menyebabkan suhu di bagian dalam laptop menjadi panas.
Selain itu, Lithium Ion juga rentan terjadinya overcharging dan mudah terbakar jika terkena suhu dikisaran 55 derajat – 70 derajat.
Baca yuk gaes: perawatan baterai laptop agar tidak mudah rusak.
Kamu sudah mengetahui beberapa jenis baterai laptop disertai kekurangan dan kelebihannya. Sekarang, coba deh dicek baterai laptop apa yang Kamu gunakan saat ini. Dengan begitu, Kamu dapat melakukan perawatan baterai berdasarkan jenisnya.