Seberapa cepat proses booting Windows 10 pada laptop yang Kamu gunakan? Jika berjalan selama kurang dari 10 detik, hal tersebut masih dalam katagori wajar. Namun, jika booting Windows 10 berjalan selama lebih dari 10 detik, bisa jadi laptop yang Kamu gunakan bermasalah.
Permasalahan tersebut bisa disebabkan oleh pengaruh hardware atau juga software yang Kamu gunakan. Lebih detailnya, simak pembahasan berikut ini:
1. Menggunakan hardisk
Dikarenakan file installasi Windows 10 hampir mencapai 20GB pada versi 64 bit, maka diperlukan disk penyimpanan data yang memiliki kecepatan read yang tinggi.
Jika Kamu berharap untuk mendapatkan kecepatan booting Windows 10 di bawah 5 detik, namun masih menggunakan hardisk sebagai disk penyimpanan data maka lupakan mimpi mu. Ga bakalan mungkin terjadi !.
Untuk mengakses file dalam jumlah besar dibutuhkan kecepatan read yang tinggi. Hardisk di pasaran saat ini hanya mampu membaca dengan kecepatan dikisaran 50 MB/s – 300 MB/s. Sedangkan hardisk versi teranyar tahun 2020, mampu mencapai kecepatan hingga 20.000 RPM atau sekitar 600 MB/s.
Lain halnya dengan SSD yang mampu dan memiliki kecepatan read hingga 100x lipat dari hardisk biasa, yang mampu membaca hingga 6.000 MB/s.
Ganti hardisk yang Kamu gunakan dengan SSD, beli di bawah ini:
2. Spesifikasi laptop yang kurang mumpuni
Berapa spesifikasi minimum untuk menginstall Windows 10? Bersumber dari situs microsoft, berikut spesifikasi minimum Windows 10:
- Processor: 1 gigahertz (GHz) or faster processor or SoC
- RAM: 1 gigabyte (GB) for 32-bit or 2 GB for 64-bit
- Hard disk space: 16 GB for 32-bit OS or 20 GB for 64-bit OS
- Graphics card: DirectX 9 or later with WDDM 1.0 driver
- Display: 800 x 600
Namun, spesifikasi di atas belum mumpuni untuk menggunakan Windows 10 dengan lancar. Paling tidak, kapasistas RAM yang harus dimiliki sebesar 4GB, 1GB Graphic Card dan kecepatan prossesor 2,0 GHz.
Jika Kamu memaksakan untuk tetap menggunakan Windows 10, pastinya akan berjalan lemot dan lambat laun akan merusak hardware. Karena menyebabkan kinerja laptop yang dapat meningkatkan suhu hardware laptop berlebihan.
3. Driver hardware sudah tidak compatible
Driver berisikan sekumpulan program untuk mengontrol kinerja harware di dalam laptop/komputer. Jika driver sudah usang/tidak diperbaharui, maka efeknya kinerja hardware tidak akan optimal.
Sebagai contoh, jika driver GPU sudah tidak compatible dengan versi Windows 10 terbaru, maka kinerja GPU tidak akan bekerja optimal. Padahal peran dari GPU untuk memberikan tampilan visual yang lebih baik, termasuk meningkatkan pemuatan booting Windows 10 menjadi lebih cepat.
4. Terlalu banyak aplikasi yang berjalan di start-up
Masalah ini biasanya menjadi penyebab booting Windows 10 lambat yang seringkali ditemukan. Seiring dengan bertambahnya jumlah aplikasi yang Kita install, maka bertambah pula aplikasi yang berjalan di system start-up.
Bukan hanya itu saja, aplikasi bawaan Windows 10 atau Bloatware juga menjadi penyebab utamanya. Ada banyak program yang tidak digunakan berjalan secara bersamaan dengan system start-up Windows 10.
Baca solusinya: cara mempercepat startup Windows 10.
5. Laptop terinfeksi virus komputer
Virus komputer seperti trojan, spyware dan sebagainya dapat menduplikasi menjadi banyak file. Bahkan, virus komputer dapat menyusup ke dalam aplikasi. Hingga, Kita selaku pengguna tidak menyadari bahwa Kita sedang membuka virus.
Virus komputer juga dapat mengaktifkan diri sendiri dalam jumlah banyak di system Windows 10 tanpa kita jalankan. Selain itu, virus komputer juga dapat aktif di system start-up dan dapat menghubungkan ke jaringan internet. Solusinya, tidak lain dnegan menginstall antivirus terbaik.
6. Antivirus
Walaupun antivirus dapat membasmi virus komputer, namun tak semua antivirus baik digunakan. Apalagi antivirus yang memiliki system requitment yang tinggi, maka tidak baik digunakan pada spesifikasi laptop yang rendah.
Antivirus biasanya memiliki sistem update otomatis, melakukan scan secara otomatis, berjalan secara otomatis di system startup dan sebagainya. Kelakukannya seperti itulah yang bikin Windows 10 jadi lemot.
Cukup gunakan Windows Defender jika Kamu sering melakukan update. Jika tidak gunakan antivirus ringan seperti Eset Internet Security, Antivir dan sebagainya.
7. File cache di system Windows menumpuk
File cache merupakan file sisa hasil dari aplikasi yang telah Kita gunakan. File tersebut seiring dengan berjalannya waktu dapat menumpuk jumlahnya. Bahkan dapat mencapai puluhan gigabyte besarnya.
Jika file tersebut dibiarkan, lambat laun akan mempengaruhi kinerja laptop yang Kamu gunakan. Ketahui cara menghapusnya di artikel ini: solusi agar laptop Windows 10 tidak lemot.
8. Windows 10 belum diperbarui
Jika Kamu masih menggunakan versi Windows 10 lama, maka hal ini bisa jadi penyebab booting windows 10 lambat. Sebaiknya segeralah untuk melakukan pembaruan system Windows 10 karena telah dikembangkan dan memperbaiki banyak bug yang dapat meningkatkan kinerja laptop .lebih stabil.
Kesimpulan, pada umumnya hal mendasar yang menjadi penyebab booting Windows 10 lambat dikarenakan oleh faktor spesifikasi laptop yang rendah, penggunaan hardisk, file cache membengkak dan laptop terinfeksi virus.
Jika ingin keluar dari masalah tersebut, ada baiknya segera tingkatkan hardware disk penyimpanan dan memory yang digunakan. Semoga bermanfaat…