[Ask] Apa Itu Inodes ? Inilah Penjelasannya – Mudah di Pahami

Saya sendiri baru kali pertamanya mengenal istilah inodes pada awal bulan Januari 2019 setelah saya memutuskan untuk memindahkan beberapa blog yang saya kelola dari blogger ke layanan hosting berbayar.

Saya memilih paket hosting unlimited disalah satu provider hosting Indonesia. Maklumnya, masih menyandang gelar status blogger kaleng kaleng. 😀 maunya murah tapi nuntut kualitas, haha…

Saya memilihnya bukan tanpa sebab, itupun hasil googling sana sini dari review banyak orang terkait dengan kualitas pelayanan, uptime, kecepatan load time, fitur hosting dan sebagainya.

Hingga pada akhirnya, beberapa situs tersebut sudah saya pindahkan.

Saya baru menyadari ketika melihat cPanel ada keterangan penggunaan inode diangka 13.254 dari 75.000. Awalnya saya pikir itu sama dengan penggunaan bandwitch, nti juga bisa reset sendiri.

Ternyata tidak.

Saya amati penggunaan inode dihosting beberapa hari setelah saya menggunaknnya semakin bertambah.

Apa sebabnya ?

Dari pengalaman itulah saya mencoba mencari tahu pengertian inode di laman penelusuran.

Apa itu inode?

Apa itu inode? Inode adalah struktur data yang digunakan untuk menyimpan semua informasi yang terdiri dari ragam file seperti file email, file folder, file image dan apapun yang kamu upload, buat atau simpan ke dalam server hosting milik mu.

Jumlah inode menunjukkan banyak file atau folder yang kamu miliki di server hosting.

Inilah contoh penggunaan inode pada hosting.

Jika kamu menggunakan hosting dengan keterangan terdapat 100.000 inode available, itu artinya kamu hanya diperbolehkan memiliki 100.000 file di setiap satu akun cPanel or VPS.

Kekurangan menggunakan hosting dengan batasan inode

1. Percuma saja ada kata unlimited

Setelah memahami apa itu inodes, terkejoed lah saya 😀

Saya pikir waktu itu, percuma donk storage bergiga giga bahkan sampe unlimited (tanpa batas), namun ada batasan inode.

Perhitungan ngawurnya begini 😀

Jika suatu hosting unlimited dengan batasan inode sebanyak 75.000.

Berdasarkan pengertian paling sederhana, inode = banyaknya jumlah file di hosting. Nah, jika ada file berukuran 1 kb berjumlah 75.000, maka penggunaan inodenya juga sebanyak 75.000. Karena ukuran file tadi hanya 1 kb, bearti 75.000 file = 75.000 inode = 75.000 kb = 75 mb.

Bukan hanya itu saja, 1 folder di hosting tanpa isi pun sudah dihitung 1 inode. Lah, kalau ada 75.000 folder kosong dihosting, bearti hitungannya cuma 0 mb donk.

Yoi bro..

Atas dasar perhitungan ngawur di atas saya katakan percuma ada kata unlimited.

Karena dari pengalaman saya, pada umumnya jika kamu menggunakan CMS wordpress cenderung meregenerate file gambar dalam jumlah banyak menyesuaikan dengan penggunaan thema. Jadi, 1 artikel yang memuat 1 gambar, ketika kamu melihatnya di file manager hosting, 1 gambar tersebut akan di generate ke banyak ukuran menyesuaikan ukuran dimensi gambar di thema.

Bukan cuma itu saja, setiap cache situs, temporary, file sampah dan sebagainya juga dihitung inode.

Hal tersebut tentu saja akan menguras penggunaan inode.

Nah, menurut pandangan saya jika kamu ingin membuat blog dengan pemuatan banyak gambar di dalam artikel maka sebaiknya tidak menggunakan hosting yang ada batasan inode nya. Jadi pilihlah hosting pure storage. Tentu saja harganya rada berkelas dikit.

2. Inode melebihi batas bisa kena suspend dan efek lainnya

Salah satu tujuan utama yang dilakukan oleh provider hosting dengan memberikan batasan inode adalah untuk mengontrol penggunaan resources pada server mereka dari eksploitasi secara berlebihan oleh banyak pengguna.

Apa yang terjadi jika inode penuh ?

Jika kamu telah menggunakan melebihi batasan inode ada beberapa hal yang akan terjadi. Diantaranya:

  • Akan mendapatkan notifikasi peringatan yang akan diberikan oleh pihak layanan hosting
  • Walaupun storage masih tersedia, namun jika inode penuh maka file tidak akan disimpan di dalam hosting meski kamu telah menguploadnya, begitu juga sebaliknya.
  • Fitur backup otomatis dari provider hosting akan dihentikan
  • Website eror tidak dapat diakses karena web tidak dapat membuat file temporary
  • Pihak provider hosting dapat menghapus file kamu sewaktu waktu tanpa ada pemberitahuan / persetujuan
  • Hosting kena suspend, kalau providernya galak bisa bisa kamu kena usir 😀

Namun, pada umumnya sebagian besar provider hosting akan memberikan notifikasi ke email tentang penggunaan inode saat ini di situs kamu. Mereka menyarankan untuk melakukan upgrade ke paket yang lebih tinggi. Jika kamu indahkan, bisa saja beberapa hal di atas akan terjadi.

3. Menghambat kreativitas dan biaya pengeluaran makin tinggi ?

Menggunakan layanan hosting dengan batasan inode terkadang akan membuat kita penuh dengan kekuatiran “kuatir inode penuh“. Kalau dengan batasan storage, kita bisa mengontrolnya dengan merubah ukuran file menjadi lebih kecil. Kalau dengan batasan inode kita akan berfikir untuk mengontrol jumlah file di dalam hosting.

Tapi kan, kebutuhan inode itu bisa saja disesuaikan ?

Lagi pula 40.000, 75.000, 100.000, 250.000 inode masak ga cukup sih ? serakah amat sih ?

Untuk 1 host site, sih cukuplah. Kalau untuk 2 – 4 host site, nah baru kerasa penggunaannya.

Kalau mau banyak ya beli paket hosting dengan inode lebih besar. Beres kan, gitu aja kok repot ? misalnya, beli aja paket paling tinggi, cloud, VPS atau dedicated server sekalian.

Kalau bisa berhemat dari sisi pengeluaran, kenapa harus memilih paket hosting lebih mahal ?

Dalam hal ini kita harus benar benar teliti dalam memilih provider hosting. Jika itu tidak ada masalah bagimu, yo wes ben… aku sih rapopo.. sing penting heppy,,

Storage besar tidak ada gunanya ?

Bisa dibilang begitu, tetapi adakalanya tidak begitu juga. 😀

Walaupun storage masih tersedia, namun jika inode penuh maka file tidak akan disimpan di dalam hosting meski kamu telah menguploadnya

Misalnya kamu memiliki hosting dengan storage 500 mb dengan inode 40.000. Ketika storage penuh sedangkan inode masih ada, begitu sebaliknya inode penuh tetapi storage masih ada, dalam kasus ini kamu tidak bisa mengupload file lagi ke dalam hosting.

Intinya, storage berkaitan dengan size file, sedangkan inode berkaitan dengan jumlah file.

Jadi, keduanya sangat berkaitan. Maka dari itu, mustahil ada kata UNLIMITED. Itu hanya bahasa marketing yang terikat dengan ketentuan layanan.

Kelebihan menggunakan hosting dengan batasan inode

1. Performa situs lebih stabil 

Pada dasarnya penggunaan inode hanya akan ditemukan pada server hosting / VPS berbasis linux dan tidak ditemukan pada server hosting berbasis windows. Kabarnya yang saya ketahui, dengan adanya batasan inode maka provider hosting lebih mudah mengontrol batasan pengunaan resources secara keseluruhan di dalam 1 atau banyak server.

Sehingga, kecepatan server lebih stabil.

Hal tersebut cukup menguntungkan jika kamu menggunakan layanan hosting shared dengan harga murmer kualitas tetap terjaga. Dengan begitu, performa situs menjadi lebih stabil dari sisi load time.

2. Bisa upload file ukuran besar

Sebagian besar provider layanan hosting akan memberikan batasan inode pada paket hosting unlimited. Di sisi lainnya hal ini cukup menguntungkan. Jika kamu mengupload file ke dalam hosting dengan ukuran 200 mb, maka hitungan inode nya tetap 1.

Namun, perhatikan TOS setiap provider. Biasanya untuk paket hosting unlimited, membatasi ukuran / size file juga. Dengan tujuan untuk meringankan proses backup data.

3. Lebih aman

Dibandingkan dengan server hosting berbasis windows, tentu saja menggunakan server hosting berbasis linux cenderung lebih aman. Namun, bukan bearti hosting dengan OS linux semuanya menggunakan batasan inode. Ada kok, hosting linux tanpa menggunakan batasan inode. Tetapi, hanya dipaket tertentu dan biasanya dikenai harga khusus.

Kesimpulan

Inode adalah jumlah file di dalam hosting. Inode kaitannya dengan penambahan dan pengurangan file di dalam sebuah sistem. Semakin banyak file, maka semakin banyak pula inode yang tercipta.

Jika kamu memiliki 1 file di hosting, maka dihitung 1 inode
Jika kamu punya 1 folder berisi 2 file di hosting, maka dihitung 3 inode
Jika kamu punya 10 folder dengan masing masing folder ada 5 file di hosting, maka 10 x 5 file = 50 inode + 10 inode (10 folder itu sendiri) jadi totalnya ada 60 inode.

Inode ga’ mandang seberapa besar ukuran file tersebut.

Mau itu 1 kb, bahkan 1 folder kosong pun sudah dihitung 1 inode.

Dalam hal penggunaan batasan inode, setiap provider hosting memiliki kebijakan masing masing untuk setiap paket hosting. Jadi, sesuaikan saja dengan kebutuhanmu. Kalau saya sendiri lebih menyukai hosting tanpa penggunaan inode atau lebih menyukai pure storage.

Jangan lupa dibaca: tips menghemat inode hosting paling ampuh.

Setelah membaca tentang apa itu inode, semoga apa yang saya sampaikan bisa dipahami ya.

Mohon maaf kalau bahasanya muter sana sini. Oya, jika ada kesalahan dari apa yang saya sampaikan atau ada sesuai hal ingin kamu sampaikan, jangan lupa tuliskan komentar di bawah artikel ini.

Tinggalkan komentar