Pilih Protocol Situs Pakai www atau non www, Bagusan Mana ?

Pertanyaanmu sama dengan saya 1 tahun yang lalu, ketika bingung menentukan protocol situs sebaiknya menggunakan versi www gombel atau non www ya ? Dari sisi SEO bagusan mana ?

Dari jaman old hingga jaman now, topik ini tetap hangat diperbincangkan (mungkin sampe kiamat baru kelar :D). Terutama bagi mereka yang akan membangun situs dan belum banyak pengalaman darinya.

Untuk menjawab kasus ini, saya akan mengatakan dari sudut pandang saya sendiri dan dari para ahlinya ahli intinya inti core of the core 😀 yang dikutip dari beberapa situs terpecaya dan memiliki kompetensi untuk menjawab permasalahan ini bukan kaleng kaleng..

1. Menurut Dr. Pete Meyers

Kutipan dari cuitan twitter bernama Dr. Pete Meyers seorang Marketing Scientist at Moz mengatakan “Google tidak memiliki preferensi (membeda bedakan / memprioritaskan) penggunaan www atau non www. Semuanya sama di mata search engine. Kemudian dijawab oleh John, “Yep” artinya setuju.

Setelah saya telusuri melalui riwayat chat di twitter, akun bernama Jhon tersebut bukanlah orang sembarangan. Bisa dikatakan, ia adalah ahlinya ahli intinya inti core of the core :D. Saya cek profilenya di twitter, akun bernama Jhon ini adalah seorang Webmaster Trends Analyst at Google.

Wow banget kan ?

Jadi, jawaban ini dapat dipercaya kebenarannya tentang, mau pilih www or non www ga ada efeknya sama sekali terhadap SEO. Google ga pilih kasih. Ga ada yang dibeda bedakan. Kalau saya mengartikannya kurang lebih begitu.

Jika kamu ingin membaca kronologis cuitan Dr. Pete Meyers terkait akan hal ini bisa cek di tautan berikut: https://twitter.com/dr_pete/status/892898374114037760

2. Menurut situs Jenny Halasz

Jenny Halasz adalah Presiden dan Pendiri JLH Marketing. Ia juga seorang penasehat SEO, analytic, bidang pemasaran digital dan lainnya. Ia juga seorang penulis profesional di situs searchenginejournal.com dan pendiri situs jlh-marketing.com.

Apa yang ia katakan ?

Tak ada masalah untuk memilih versi www atau non www.

Yang menjadi masalah adalah ketika kamu beralih / bolak balik menentukan www dan non www. Tindakan ini akan membuat kebingunan mesin penelusuran dan cenderung menimbulkan duplikat konten yang berakibat pada buruknya SEO pada suatu situs.

Jadi, tentukan pilihan sejak dari awal itu jauh lebih baik. Daripada harus membuat peralihan di pertengahan jalan.

Ia juga mengatakan, jika kamu ingin merubah versi non www ke www atau sebaliknya, pastikan semua pengalihan berjalan secara sempurna.

Untuk membacanya lebih lanjut, langsung aja ke TKP pada tautan berikut:  https://www.searchenginejournal.com/www-vs-non-www-seo/272043/#close

3. Menurut sitechecker.pro

Sitechecker.pro adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan pemasaran digital, konsultan SEO dan peringkat situs website dan designer kreatif. Dalam hal ini, mereka memiliki kapasitas dibidangnya.

Apa yang mereka katakan ?

Satu-satunya perbedaan www dan non-www hanyalah perbedaan teknis. Ketika kamu menggunakan versi “www” maka nama host akan diatur melalui DNS dan membatasi cookies ketika kamu menggunakan domain lain (subdomain). Jadi, cookies hanya berlaku untuk versi www saja dan tidak untuk subdomain.

Apa maksudnya dengan perkataan “membatasi cookies” ?.

Untuk mencari jawabannya, saya coba menelusuri banyak situs terkait akan hal ini.

Apa yang saya temukan ? malah mumet ndasku 😀

Maklumlah, bahasa linggis saya tidak begitu lancar untuk memahami penjelasan orang bule..

Tetapi saya mencoba menerjemahkan ke bahasa paling mudah di pahami,

Jika kamu menggunakan versi non www (contoh: aoglamedia.com) sebagai URL kanonik dan kamu menggunakan cookies, maka cookies akan ditetapkan untuk menggunakan aoglamedia.com sebagai basis utama. Dalam hal ini, ketika kamu menggunakan subdomain non www (contoh: blog.aoglamedia.com), maka cookies juga akan menggunakan aoglamedia.com sebagai basis utama.

Berbeda jika kamu menggunakan versi www, ketika kamu menggunakan www.aoglamedia.com dan subdomain www.blog.aoglamedia.com (keduanya menggunakan cookies), maka cookies akan ditetapkan untuk menggunakan www.aoglamedia.com dan www.blog.aoglamedia.com (ditetapkan secara terpisah).

Mungkin inilah alasannya kenapa situs skala besar seperti google, blogger, youtube, facebook dan lainnya menggunaan versi www ketimbang non www. Karena situs ini pastinya menggunakan cookies.

Sorry bro.. bahasa saya agak blepotan, wkwkwkk…

4. Menurut saya

Saya bukanlah siapa siapa bro…, hanya sekedar seseorang yang termotivasi untuk mempelajari SEO agar content tampil di page one. Tapi saya masih dalam katagori kelas kaleng kaleng 😀

Saya sendiri sih lebih tergoda untuk menggunakan versi non www gombel.

Mengapa ?

Alasannya:

a. URL jadi lebih singkat dan mudah diingat

Bagaimana jika kamu memiliki nama domain panjang ? Jika menggunakan www, tentu saja hasil pencarian di search engine akan memuat nama domain lebih panjang karena ada tambahan www.  Jika kamu menggunakan nama domain panjang, sebaiknya gunakan versi non www saja.

b. Masalah selera

Kalau mau bikin subdomain, bisa custom nama domain di depan. Contoh: blog.aoglamedia.com. Taruh dibelakang juga oke.

Kalau pake www, kayak e kurang greget gimana gitu. Contoh: www.blog.aoglamedia.com.  Risih saya liatnya 😀 . Kalau mau bikin subdomain versi www, bagusnya custom di belakang. Contoh: www.aoglamedia.com/blog.

c. Lebih mudah dalam hal membangun backlink

Versi non www menurut saya lebih mudah dalam hal membangun backlink anchor text brand.

Contohnya gini, ketika saya memilih domain dengan nama contoh.com. Saya cukup membangun backlink dengan anchor text brand contoh, contoh.com, https://contoh.com. Kalau pake www, anchor textnya kemungkinan nambah bisa lebih dari itu. Misalnya, contoh, contoh.com, www.contoh.com, https://www.contoh.com

Tetapi, masalah ini tak jadi persoalan. Sama saja.

d. Sebagian user lebih suka non www

Hasil survei kecil kecilan dari beberapa orang teman yang saya tanyakan, ketika mereka membuka situs tertentu yang sudah memiliki brand, katakanlah seperti detik, mereka akan mengetik di kolom penelusuran dengan tulisan detik.com. Tidak pake www.

Beranjak dari itu versi non www  ga ada istilah URL redirect non www ke www. Langsung gaspol.

Jadi, versi non www lebih SEO gitu ?

Ah, ga juga. Seperti ulasan di atas. Search engine google tidak membedakan versi non www atau www. Semuanya sama. Toh, nanti juga hasilnya di redirect jika kamu menggunakan versi www.

5. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa penjalasan di atas, penggunaan www ataupun non www tidak memiliki masalah bearti. Di mata search engine (Google), keduanya sama. Tidak ada istilah lebih SEO www atau non www. Semuanya sama saja.

Jadi, tidak ada istilah jika menggunakan versi www lebih mudah untuk page one. Begitu juga sebaliknya.

Akan tetapi, versi www dan non www hanya memiliki perbedaan secara teknis dalam hal penetapan cookies. Walaupun demikian, masalah ini tak memberikan dampak baik atau buruk dari sisi SEO. Mau versi non www ataupun www sama saja.

Perlu digaris bawahi.

Pemilik situs WAJIB menentukan pilihan. Mau menggunakan www atau non www.

Seperti yang disampaikan oleh simbah Google pada: https://support.google.com/webmasters/answer/44231?hl=id

Pada tautan di atas, ada petunjuk untuk menentukan pilihan www or non www.

Jika kamu tidak menentukan salah satu pilihan dan menggunakan keduanya, maka akan berdampak sangat sangat sangat buruk bagi SEO. Karena dapat mengakibatkan serangan jantung, gangguan janin, duplikat konten, peringkat keyword menurut bahkan deindex. 😀

Beranjak dari penjelasan mbah Google di atas, tidak ada istilah pake www biar ga duplikat konten. Sedangkan pakai non www nanti ada duplikat konten.

Yang benar, jika kamu tidak milih salah satunya maka akan terjadi duplikat konten.

Jadi, setelah membaca tulisan ini. Apa keputusan mu ?

Berikan jawaban mu di kolom komentar di bawah artikel ini ya.

2 pemikiran pada “Pilih Protocol Situs Pakai www atau non www, Bagusan Mana ?”

  1. pas banget artikel buat saya yang mau buka website baru. keren sih tanpa www. kebetulan mau pakai wordpress apakah setting www cukup hanya di setting wordpress saja atau harus di httaccess juga, mohon jawaban suhu

    Balas

Tinggalkan komentar